BIOGRAFI
KYAI IMAM HAMBALI ARIFIN (1927-2016)
SILSILAH KYAI HAMBALI
Mbah kyai hambali menuntut ilmu bukan hanya di daerahnya sendiri tetapi juga sampai keluar daerah. Mbah kyai hambali menutut ilmu di pondok pesantren kurang lebih 45 tahun ia menuntut ilmu bukan hanya di satu pondok melainkan ada di beberapa pondok pesantren. Berikut adalah nama pondok dan lamanya menuntut ilmu.

1.      1953 - 1961 (balong sambi) sekarang menjadi madrasah tsanawiyah
2.      1962 - 1965 (mbah yai dollah sumber beras,banyuwangi)
3.      1967 – 1970 (mbah yai syafaat blok agung,banyuwangi)
4.      1974 – 1975 (bermukim di makam sunan ampel 41 untuk melaksanakan puasa, dan mengagumkan lagi ia hanya berbuka dengan memakan 3 buah kurma, setelah itu ia berhijrah ke Syech Khollil bangkalan madura )
5.      1975 – 1989 (ia bermukim di makam mbah kyai samsudin,batu ampar. Mbah kyai sambil menuntut ilmu disana) menurut cerita mbah Rohmat, teman sekamar mbah Kyai hambali. Mbah kyai hambali selalu menjaga wudlu. Dan selam 14 tahun bermukim di batu ampar mbah kyai istiqomah dalam adzan, ia selalu mengibaskan sarungnya ketika waktu shalat sudah tiba, sarungnya sebagai pengganti beduk. Dan radius kibasannya terdengar sampai 3 KM. Selama di makam batu ampar beliau tidak pernah keluar musola kecuali mengambil air wudlu. Bahkan warga sekitar, heran dengan mbah kyai karena tidak pernah keluar untuk mencari makanan. Selama di batu ampar mbah kyai hambali di kira sudah meninggal oleh keluarganya, Karena mbah kyai tidak pernah memberi kabar keluarganya di rumah. ketika ada salah satu tetangga mbah kyai yang berziarah ke makam mbah Abu syamsudin, ia bertemu dengan mbah Kyai Hambali, dan mbah hambali menitipkan sebuah foto, untuk diberikan kepada keluarganya. Bahwa kyai hambali masih hidup. Mbah kyai juga memberi minuman kepada orang yang beziarah kemakam mbah kyai Abu Samsudin, Anehnya mbah kyai hanya membawa satu ceret air untuk dibagikan, tetapi air itu tidak pernah berkurang meskipun sudah dibagikan kepada banyak orang.
6.      1989 – 2016 (kyai hambali kembali ke kampung halaman yakni di desa pakisrejo kecamatan srengat kabupaten blitar.) dikampungnya ia juga mendirikan sebuah tempat mengaji sampai ia menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2016.  
Di awal tahun 2004 mbah kyai hambali mendirikan sebuah majlis dzikrul fatikhin dengan amalan

·         AMALIAH DZIKRUL FATIKHIN
1.      Al fatihah                                                                          ( 41 )
2.      Al ikhlas                                                                            ( 11 )
3.      Al falaq                                                                             ( 11 )
4.      An naas                                                                             ( 11 )
5.      Istighfar                                                                            ( 100 )
6.      Sholawat nabi                                                                   ( 100 )
7.      Tasbih                                                                                ( 100 )
8.      Tahmid                                                                              ( 100 )
9.      Takbir                                                                                ( 100 )
10.  Tahlil                                                                                 ( 100 )
11.  Laa ilaha illa anta sub’hanaka inni kuntu minadzolimin   ( 100 )
12.  La haula wa la quwata illa billah                                       ( 100 )
13.  La illah ha illallah almalikul haqul mubin, muhammadur rasulluloh sodiqul wa’dil aminn                                                                  ( 100 )
14.  Ya allah ya rahman ya rahim                                             ( 1000 )

Ada beberapa cerita menarik ketika ia menuntut ilmu
1.      Mondok di mangunsari tulungagung. Mbah hambali salah satu santri yang beristiqomah dalam salat berjamaah,dan pastidi sof pertama atau tepat dibelakang imam, berjajar dengan putra gus miek. Sering sekali kyai hambali, didatangi oleh gus miek, dan diajak keluar, pada waktu berjalan bersama sama yang sering dilakukan ialah saling memegang pundak baik gus miek maupun mbah yai (mbah imam hambali) atau istilahnya rangkul rangkulan. Pak kisruh sering mendengar dawuhe gus miek, “sok lek mbruwah bareng aku yo li?” (nanti kalau sudah berhasil bareng sam saya ya li) mbah yai menjawab,”gek aku iki wong opo!! Iyo nek sampean ngunu wis dijamin” (saya itu lo orang apa! Iya, kalau anda kan sudah dijamin).
2.      Dahar (makan)
Setau pak kisruh (teman mbah yai hambali). Mbah yai hambali sekali makan hanya 3 puluk’an, dan juga pernah dipaksaoleh pak kisruhuntuk makan lebih, tetapi mbah hambali tidak mau.
3.      Kehilangan ompreng.
Pak kisroh pernah kehilangan ompreng dan bercerita sama mbah kyai hambali. Mbah kya hambali berkata “walah mek gur ompreng wae kok digetuni,sesok lek temu.” (walah Cuma panci saja digetuni besok lek ketemu). Ternyata benar apa yang didauhkan. Omprengnya pak kisruh besuk paginya sedah berada di dapu pondok.
4.      Makam srigading
Pak kisruh pernah diajak naik sepeda ontel sekitar jam 2 malam oleh mbah yai hambali di makam srigading. Tepatnya barat daya dari pondok mangunsarikura ng lebih 6KM atau barat pasar kalambret. Disan ada 3 aulia’ yang dimakamkan disana yaitu :  
            1. Syech basyariyah
            2. syech basyarudin
            3. syech basyari
Pada waktu mbah yai di makam srigading,ia bercakap cakap dengan salah satu aulia, pak kisruh tau dan dalam hatinya,berkata “siapakah yang diajak bicara oleh hambali”. Dan setelah slelesai bercakap cakap, pak kisruh bertanya kepada mbah yai. “Karo sopo lekmu omong omongan mau”. Dan mbah yai menjawab ”aku berbicara dengan syech basyariayah”.
5.      Pengganti KH. Dimyati selopuro
Cerita dari pak ksruh, dan dari almarhumah KH. Mujib,Pendiri  dan pengasuh ponpes sidomulyo kecamatan ponggok. Untuk detik detik terakhir kehidupan KH. Dimyati, kurang lebih ada 70 kiyai kos (bermukim). Menunggu KH. Dimyati dan menangis akan ditinggal oleh sang kyai, dan belum tahu sipakah penggantinya. Kalau mbah dimyati sedo (meninggal)? Akhirnya mbah dimyati dawuh : “ojo nangis sing ganti aku wes enek,saiki ijek nek batu ampar, lek wes bar 40 dino ku sok enek seng jipuk, yo kui jenenge kiyai hambali”.
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh KH. Dimyati, setelah 40 hari wafatnya KH. Dimyati, gus miek dan kiyai mujib mengambil kyai hambali. Dari makam syech abu samsudin/ syech saudi,batu ampar Madura.  

Komentar

  1. Mens Titanium Necklace - Tinted Artworks
    This exquisite necklace is a perfect balance titanium hair of comfort babylisspro nano titanium hair dryer and beauty. Its high quality fabric includes a beautiful babyliss pro titanium bronze head and a unique diamond-shaped  galaxy watch 3 titanium Rating: 4.7 burnt titanium · ‎1 review

    BalasHapus

Posting Komentar